Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert: Otoriter dan Paternalistik



Rensis Likert, seorang psikolog industri Amerika, mengembangkan empat sistem kepemimpinan berdasarkan orientasi pemimpin terhadap tugas dan karyawan. Dalam model ini, gaya manajer tradisional digolongkan sebagai otoriter dan paternalistik.

Karakteristik Gaya Manajer Tradisional:

 * Otoriter:

   * Manajer memiliki kendali penuh atas pengambilan keputusan dan jarang melibatkan bawahan.

   * Komunikasi bersifat satu arah, dari atas ke bawah.

   * Aturan dan prosedur kaku dan harus dipatuhi tanpa pertanyaan.

   * Penghargaan dan hukuman digunakan untuk memotivasi karyawan.

 * Paternalistik:

   * Manajer menganggap diri sebagai "bapak" bagi karyawannya dan merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.

   * Keputusan dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan karyawan, tetapi tanpa melibatkan mereka secara langsung.

   * Kontrol dan pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan karyawan bekerja dengan baik.

   * Karyawan diharapkan patuh dan tunduk kepada pemimpin.

Kelebihan Gaya Manajer Tradisional:

 * Efisien:

   * Pengambilan keputusan yang cepat dan terpusat memungkinkan organisasi untuk bekerja secara efisien.

   * Struktur yang jelas dan hierarki yang kuat membantu menjaga keteraturan dan disiplin.

 * Stabil:

   * Pendekatan paternalistik dapat menciptakan rasa aman dan stabilitas bagi karyawan.

   * Pemimpin yang kuat dan tegas dapat memberikan arahan yang jelas dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras.

Kekurangan Gaya Manajer Tradisional:

 * Kurangnya Kreativitas dan Inovasi:

   * Kurangnya keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dapat menghambat kreativitas dan inovasi.

   * Karyawan mungkin merasa tidak dihargai dan tidak memiliki otonomi dalam pekerjaan mereka.

 * Kurangnya Motivasi:

   * Pendekatan otoriter dapat menurunkan motivasi karyawan dan memicu rasa frustrasi.

   * Karyawan mungkin merasa tidak dipercaya dan tidak dihormati oleh pemimpin.

 * Kurangnya Adaptasi:

   * Struktur yang kaku dan hierarki yang kuat dapat membuat organisasi sulit beradaptasi dengan perubahan.

   * Karyawan mungkin tidak memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk merespon situasi baru dengan cepat.

Kesimpulan:

Gaya manajer tradisional menurut Likert memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pendekatan ini mungkin efektif dalam situasi tertentu, seperti saat organisasi membutuhkan struktur yang jelas dan pemimpin yang tegas. Namun, dalam jangka panjang, pendekatan ini dapat menghambat kreativitas, inovasi, dan motivasi karyawan.

Sumber Informasi:

 * https://en.wikipedia.org/wiki/Likert%27s_management_systems

 * https://uk.indeed.com/career-advice/career-development/leadership-styles

 * https://www.shrm.org/executive-network/insights/people-strategy/research-insights-changing-leadership

Semoga informasi ini bermanfaat!


Posting Komentar untuk "Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert: Otoriter dan Paternalistik"